pak Emmerik's farewell

Farewell message from Rev. F.L. van Emmerik (1975) - in Indonesian language

Dalam waktu dua minggu lagi kami akan berangkat dari Salatiga, setelah ikut berjuang selama 10½ tahun. Waktu kami datang Satya Wacana masih kecil .Bayangkan saja kantor seluruh Universitas dan IKIP dan semua kantor Fakultas masih di satu ruang. Fakultas Teknik belum ada, dan Fakultas Exakta yang lain baru dibuka, bahkan Fakultas Pertanian juga belum ada. Seluruh Mahasiswa Exakta hanya sekitar 50 orang.

Masa itu suasananya tegang, ada perdebatan sengit antara golongan kiri dan kanan dalam masyarakat. Satu bulan sebelum kami sampai ke Salatiga ada seorang dosen asing yang dengan mendadak diusir setelah ada demonstrasi.

Bila kita bandingkan keadaan sekarang, memang ada banyak perkembang yang menggembirakan baik didalam Satya Wacana maupun diluarnya. Usul pembukaan Fakultas Teknik yang saya susun pada tahun 1967 ternyata diterima dengan baik, dan dipilih jurusan Elektro karena di Jawa Tengah belum ada jurusan ini, dan diharapkan akan berkembang dengan baik.

Tahun tahun pertama tenaga dan alat dari jurusan Ilmu Alam dimanfaatkan untuk Fakultas Teknik dan perkembangannya cukup cepat, sehingga sejak semula ada kesulitan menampung mahasiswa. Semangat dari mahasiswa ternyata besar juga sehingga mutu yang agak baik dapat tercapai sejak semula. Kekurangan tenaga pengajar memang, terasa, dan pembukaan tingkat Sarjana ditunda sampai tiga kali, tetapi akhirnya pada tahun 1974 dapat disediakan program yang lengkap sehingga dalam waktu 2 atau 3 bulan lagi diharapkan ada Sarjana Teknik yang lulus. Jumlah mahasiswa masih bertambah terus, dan hampir sampai 350, sehingga juga dari segi ini usaha ini merupakan suatu sukses.

Nah, bila kita tanyakan, faktor manakah yang paling penting untuk mencapai sukses ini ? Jawabnya ada dua faktor. Yang pertama, adalah kerelaan untuk memanfaatkan sepenuhnya apa saja yang ada, terutama segi tenaga dan juga dari segi alat dan fasilitas. 'We must be prepared to make do with what we have.'

Tentu kita harus mempunyai cita cita yang tinggi dan, mempertahankan pula prinsip prinsip yang luhur, tetapi kita harus selalu sadar bahwa hanya sebagian dari cita cita dapat kita wujudkan pada suatu saat tertentu. Khususnya dalam hubungan dengan tenaga lain, tuntutan tinggi dan prinsip luhur harus dikaitkan dengan kenyataan yang banyak kekurangannya, tetapi harus dimanfaatkan sepenuhnya. Janganlah usaha kita terbuang dalam perlawanana intern Fakultas ataupun Universitas.

Faktor yang kedua adalah semangat yang tinggi. Kita mempunyai tugas yang luhur, yaitu mengembangkan dan menyebarkan pengetahuan manusia. Segala kemajuan manusia didasarkan atas pengetahuan yang makin bertambah ; pengetahuan tentang Alam, tentang masyarakat dan yang paling penting, pengetahuan tentang manusia dan hubungannya dengan Tuhan.

Kedua faktor tersebut tidak bertentangan karena keduanya berasal dari kasih. Yaitu kasih sayang terhadap manusia yang dimanfaatkan dan diikut sertakan, walaupun ada kelemahannya, dan juga kasih sayang terhadap pengetahuan dan kebenaran. Dengan segala kekuatan yang ada pada saya tugas yang luhur ini telah saya usahakan, dan dengan berkat Tuhan sudah ada hasilnya. Tentu saja Tuhan yang memberi berkat dan semangat juga akan menguatkan mahasiswa dan pengajar pada masa yang akan datang.

Oh, Author of Wisdom and Creator of life, grant us Your Spirit that we may grow in the realization that study and learning are also ways of worshiping You and giving You the glory due to Your name. Amen.